Wednesday, September 18, 2013

Busung lapar


BUSUNG LAPAR DI INDONESIA


A. Pengertian 

Busung lapar atau honger oedema disebabkan cara bersama atau salah satu dari simtoma marasmus dan kwashiorkor adalah sebuah fenomena penyakit di Indonesia bisa diakibatkan karena kekurangan protein kronis pada anak-anak yang sering disebabkan beberapa hal, antara lain anak tidak cukup mendapat makanan bergizi, anak tidak mendapat asuhan gizi yang memadai dan anak mungkin menderita infeksi penyakit.. Walaupun pada dasarnya penyakit busung lapar disebabkan karena kekurangan zat makanan yang disebut protein atau putih telur. Darah kekurangan Protein , akibatnya terjadilah osmosa koloid yang sangat lemah lantas air dalam jaringan-jaringan tidak dapat masuk kedalam pembuluh-pumbuluh darah kapiler. Hal ini mengakibatkan kulit menjadi busung atau membengkak.

B. Gejala busung lapar

Gejala-gejala pada penyakit busung lapar : Badan terasa lemah. Muka atau warna kulit pucat, retak-retak dengan noda hitam dan mudah luka. Nafsu makan dan bergerak kurang. Kaki dan tangan sering terasa kesemutan. Perut kelihatan besar (busung). Bengkak-bengkak disekujur  tubuh.Cara mendeteksi penderita busung lapar pada anak yaitu dengan cara menimbang berat badan secara teratur bila perbandingan berat badan dengan umurnya dibawah 60% (standar WHO-NCHS) maka anak tersebut dapat dikatakan terindikasi busung lapar atau dengan cara mengukur tinggi badan dan LIngkar Lengan Atas (LILA) bila tidak sesuai dengan standar anak yang normal kurang dari 14 cm (standa WHO-NCHS) waspadai akan terjadi busung lapar. Dampak runtutan dari adanya busung lapar berakibatkan pada penurunan tingkat kecerdasan anak, rabun senja serta rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi. Menurut ketentuan WHO bila angka telah mencapai 30 % dinyatakan tinggi dan perlu tindakan lebih lanjut

C. Pencegahan busung lapar 

Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang bergizi pada anak berupa sayur mayur, buah-buahan, makanan yang mengandung karbohidrat (seperti nasi, kentang, jagung), makanan yang mengandung protein (telur, ikan ,daging) dll, kemudian dianjurkan pemberian air susu ibu (ASI) bagi anak berusia dari 0 bulan sampai dengan 24 bulan. Herbal Indo Utama berkesempatan memberikan tips pengobatan penyakit busung lapar dengan menggunakan ramuan herbal : Kulit hitam 1 jari, buah ranti 8 buah, rimpang teki 2 jari, daun jambu monyet 8 lembar, daun kangkung hutan 1/4 genggam, biji bunga matahari 20 biji, Kesemua bahan dicuci bersih dan ditumbuk halus. Lalu diremas dengan air garam 1 gelas, diperas lalu disaring . Kemudian diminum 2 kali sehari 1/2 gelas. Serbuk biji semangka 1 sendok makan, diseduh dengan air panas 3/4 gelas dan madu 1 sendok makan. Suam-suam kuku diminum 2 kali sehari 3 sendok makan. Kedelai/kacang hijau 1/2 mangkok, dicuci lalu direbus dengan air bersih 1 liter. Kalau airnya tinggal 3/4-nya, dinginkan lalu minum airnya 2 kali sehari 1 gelas. Kulit kamboja 3 jari, dan prasman 1/2 genggam, dan landap kuning 1/2 genggam, kesemua bahan dicuci bersih kemudian ditumbuk hingga halus. Remaslah dengan minyak jarak 5 sendok makan. Gunakanlah untuk mengurut anggota tubuh yang bengkak 1 kali sehari sebanyak yang diperlukan. Daun legundi 2 genggam, direbus dengan air bersih 5 liter. Gunakanlah air rebusan tersebut untuk merendam tubuh 1-2 kali sehari sebanyak yang diperlukan. Akar kelintang 10 jari, dicuci bersih dan ditumbuk halus-halus, diberi air garam secukupnya. Gunakanlah untuk menggosok dan melumas seluruh tubuh 1-2 kali sehari. Ramuan herbal untuk mengobati penyakit busung lapar diatas memang tidak seperti obat kimia yang langsung terasa khasiatnya. Namun lebih aman tanpa efek samping bagi tubuh dan sudah terbukti berkhasiat mengobati penyakit busung lapar di berbagai daerah.

Bulan Kitab Suci Nasional 2013: “Keluarga Bersekutu dalam Sabda"


Bulan September dijadikan Gereja katolik indonesia  sebagai bulan Kitab Suci Nasional. Pimpinan Gereja menganjurkan umat Katolik menjadi lebih akrab dengan Kitab Suci dengan berbagai cara, sehingga dengan demikian umat semakin tangguh dan mendalam imannya dalam menghadapi kerumitan dan kesulitan hidup dewasa ini.
Di setiap keuskupan dilakukan berbagai kegiatan untuk mengisi bulan ini, mulai di lingkungan, wilayah, paroki, biara, maupun di kelompok-kelompok kategorial. Misalnya; lomba membaca Kitab Suci, pendalaman Kitab Suci di lingkungan, pameran buku, dan sebagainya. Terutama pada hari Minggu pertama bulan September, dirayakan hari Minggu Kitab Suci Nasional.
Dalam sub tema: “Keluarga Bersekutu dalam Sabda”, segenap umat Katolik, baik anak-anak, para remaja, orang muda, maupun para orang tua, diajak untuk mengadakan sharing iman di tingkat kelompok guna membangun iman yang solid, matang, dan kreatif.  Melalui perjumpaan dengan tokoh-tokoh Kitab Suci, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, setiap umat diharapkan merefleksikan imannya dan menemukan cara yang memadai untuk menumbuhkan imannya dalam dunia yang sekuler, yang penuh dengan tantangan dan kesulitan.
Untuk itu, marilah di bulan Kitab Suci Nasional ini kita semakin memaknai isi dari Kitab Suci tersebut. Tidak hanya bagi umat Kristiani saja, tetapi bagi seluruh umat beragama untuk semakin mendalami Kitab Suci. Diharapkan hal ini tidak berhenti ketika bulan Kitab Suci Nasional sudah berakhir, melainkan menjadi suatu kebiasaan dalam hidup demi perkembangan dan pendewasaan iman.